Pertanyaan ini sering muncul, bahkan dari orang Kristen sekali pun. Jika dipikir-pikir itu merupakan suatu yang tidak masuk akal. Untuk apa Yesus disalibkan dan mati.. toh.. Tuhan Allah itu Maha Kuasa.. dapat berbuat apa Saja...
Untuk memperbaiki hubungan antara Manusia dan Penciptanya harus ada seorang perantara. Perantara ini harus bersih tidak melakukan dosa, dan Bapa di Sorga telah menetapkan Yesus untuk menyelesaikan jalan pendamaian ini. Yesus merupakan Anak Domba yang tidak bercacat dan bercela.
Yesus Pikul Salib
Karena besarnya dosa Adam dan akibat yang dihasilkannya, maka hanya denda hukuman mati yang dapat memuaskan keadilan yang sesungguhnya. Ibrani 9:22 berkata bahwa ”tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan [atas dosa].” Dalam Perjanjian Lama, denda hukuman itu ”digantikan” oleh kematian domba yang tidak bercacat dan binatang lain yang diizinkan Tuhan untuk sementara menutup dosa umat-Nya (Ibr. 10:1-14). Korban-korban ini adalah bayangan, atau lambang, dari kedatangan Penebus, Yesus Kristus. Dia adalah ”Anak Domba Allah” yang sejati di mana darah-Nya tertumpah untuk menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29).
Ibrani 9:14
Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembah-kan diri-Nya sendiri kepada Tuhan sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Tuhan yang hidup.
Seperti yang sudah dinyatakan, Yesus Kristus adalah satu-satunya manusia yang “tanpa cela atau cacat,” baik secara genetika maupun secara perilaku. Seperti halnya, hanya Dia yang dapat memenuhi syarat untuk mempersembahkan hidup-Nya sebagai pembayaran bagi dosa dan dosa umat manusia. Penderitaan dan kematian Yesus Kristus adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menyediakan keselamatan bagi semua umat manusia.
Yesus Mati
No comments:
Post a Comment